Selasa, 26 Juli 2016

Orang Yang Beruntung Menurut Nabi SAW

Orang Yang Beruntung Menurut Rasulullah SAW
                Di Dunia ini setiap orang ingin menjadi orang yang beruntung setiap saat dan di manapun berada. Setiap orang berharap menjadi orang yang beruntung di dunia ini. Seperti apakah orang yang beruntung itu? . Kita sering menganggap atau mengukur keberuntungan hidip di dunia itu dengan banyaknya harta yang dimiliki, rumah yang mewah, kendaraan yang mewah, pekerjaan yang mendatangkan uang yang besar, atau cantik dan tampanya pasangan kita,  atau dengan banyaknya anak yang kita miliki. Kalau itu ukuran keberuntungan manusia, maka tolak ukur kita hanyalah tolak ikur materi semata. Jika demikian bagaimanakah karakter manusia yang beruntung itu sesungguhnya.
                Rasulullah saw telah menerangkan karakter orang-orang yang memperoleh keberuntungan dan menjadi manusia—manusia yang bernasib mujur. Beliau pernah bersabda:
“Qod aflaha man aslama wa ruziqo kafaafan wa qonna’ahullahu bima ‘aataahu (rowahul muslim)”
“Sungguh telah beruntung orang yang memeluk Islam, dikarunia rezeki yang cukup dan Allah menjadikannya bersifat qona’ah atas nikmat diberikan Allah kepadanya” (HR Muslim)
                Dalam petunjuk di atas, Rasulullah saw menetapkan keberuntungan bagi orang-orang yang memiliki tiga karakter tersebut. Karena, ketiga karakter tersebut telah menggabungkan kebaikan agama dan dunia.
·         Seorang manusia bila telah memperoleh hidayah untuk memeluk Islam yang merupakan agama yang benar di sisi Allah, sungguh ia telah memiliki kunci untuk hidup bahagia bukan hanya saja di dunia tetapi juga di akhirat. Dan bekal agama Islam yang ia peluk dengan teguh adalah satu-satunya jalan meraih surga dan terhindar dari siksa neraka.
·         Selanjutnya, ia memperoleh rizqi yang mencukupi kebutuhan dirinya, sehingga dengan rizqi itu dia dapat menjaga kehormatan dirinya untuk tidak meminta-minta atau mengemis kepada orang lain;
·         Lalu Allah SWT menyempurnakan anugrah pada dirinya dengan menjadikannya manusia yang bersifat Qona’ah, yaitu sifat ridho dengan rezeki yang diberikan Allah swt. Jiwanya menerima dan tidak lagi rakus dengan menginginkan sesuatu yang lebih dari itu.
Ada sebuah hadist dari Nabi saw tentang ridho dengan pembagian rezeki ini:
“wardho bimaa qosamallahu laka takun aghnannaasi”
“Ridhoilah apa yang Allah bagikan untukmu, maka engkau akan menjadi orang yang paling berkecukupan” (HR At-Thirmidzi dan lainnya)”

                Orang yang telah memperoleh ketiga hal ini, ia telah mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.  Kita harus memiliki ketiganya, terutama yang pertama yaitu Hidayat Islam. Tanpa hidayat Islam kita kan menjadi orang yang merugi di dunia dan akhirat. Adapun jika kita tidak dapat memenuhi sarat yang kedua yaitu rezeki, maka hendaklah kita bersabar dan berusaha untuk mencari rizki dari Allah dengan cara yang benar dan bersabar serta berdoa. Insya Allah akan dikabulkan oleh Allah. Jika kita tidak memiliki yang ketiga, yaitu sifat Qonaah, maka kita akan menjadi hamba yang kurang bersyukur dan banyak mengeluh. Jadi usahakn ketiga syarat beruntung ini ada pada diri kita. Amiin Ya Robbal Alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar