Orang Yang Beruntung Menurut
Rasulullah SAW
Di
Dunia ini setiap orang ingin menjadi orang yang beruntung setiap saat dan di
manapun berada. Setiap orang berharap menjadi orang yang beruntung di dunia
ini. Seperti apakah orang yang beruntung itu? . Kita sering menganggap atau
mengukur keberuntungan hidip di dunia itu dengan banyaknya harta yang dimiliki,
rumah yang mewah, kendaraan yang mewah, pekerjaan yang mendatangkan uang yang
besar, atau cantik dan tampanya pasangan kita,
atau dengan banyaknya anak yang kita miliki. Kalau itu ukuran
keberuntungan manusia, maka tolak ukur kita hanyalah tolak ikur materi semata.
Jika demikian bagaimanakah karakter manusia yang beruntung itu sesungguhnya.
Rasulullah
saw telah menerangkan karakter orang-orang yang memperoleh keberuntungan dan
menjadi manusia—manusia yang bernasib mujur. Beliau pernah bersabda:
“Qod aflaha man aslama wa ruziqo kafaafan wa qonna’ahullahu bima
‘aataahu (rowahul muslim)”
“Sungguh telah beruntung orang yang memeluk Islam, dikarunia rezeki yang
cukup dan Allah menjadikannya bersifat qona’ah atas nikmat diberikan Allah
kepadanya” (HR Muslim)
Dalam
petunjuk di atas, Rasulullah saw menetapkan keberuntungan bagi orang-orang yang
memiliki tiga karakter tersebut. Karena, ketiga karakter tersebut telah
menggabungkan kebaikan agama dan dunia.
·
Seorang manusia bila telah memperoleh hidayah
untuk memeluk Islam yang merupakan agama yang benar di sisi Allah, sungguh ia
telah memiliki kunci untuk hidup bahagia bukan hanya saja di dunia tetapi juga
di akhirat. Dan bekal agama Islam yang ia peluk dengan teguh adalah
satu-satunya jalan meraih surga dan terhindar dari siksa neraka.
·
Selanjutnya, ia memperoleh rizqi yang mencukupi
kebutuhan dirinya, sehingga dengan rizqi itu dia dapat menjaga kehormatan
dirinya untuk tidak meminta-minta atau mengemis kepada orang lain;
·
Lalu Allah SWT menyempurnakan anugrah pada
dirinya dengan menjadikannya manusia yang bersifat Qona’ah, yaitu sifat ridho
dengan rezeki yang diberikan Allah swt. Jiwanya menerima dan tidak lagi rakus
dengan menginginkan sesuatu yang lebih dari itu.
Ada sebuah hadist dari Nabi saw
tentang ridho dengan pembagian rezeki ini:
“wardho bimaa qosamallahu laka
takun aghnannaasi”
“Ridhoilah apa yang Allah bagikan
untukmu, maka engkau akan menjadi orang yang paling berkecukupan” (HR
At-Thirmidzi dan lainnya)”
Orang
yang telah memperoleh ketiga hal ini, ia telah mendapatkan kebaikan dunia dan
akhirat. Kita harus memiliki ketiganya,
terutama yang pertama yaitu Hidayat Islam. Tanpa hidayat Islam kita kan menjadi
orang yang merugi di dunia dan akhirat. Adapun jika kita tidak dapat memenuhi
sarat yang kedua yaitu rezeki, maka hendaklah kita bersabar dan berusaha untuk
mencari rizki dari Allah dengan cara yang benar dan bersabar serta berdoa. Insya
Allah akan dikabulkan oleh Allah. Jika kita tidak memiliki yang ketiga, yaitu
sifat Qonaah, maka kita akan menjadi hamba yang kurang bersyukur dan banyak
mengeluh. Jadi usahakn ketiga syarat beruntung ini ada pada diri kita. Amiin Ya
Robbal Alamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar