Kamis, 11 Februari 2016

Jangan Remehkan Sholatmu!
                Sholat yang kita lakukan setiap hari lima waktu, sangatlah berarti dalam hidup kita. Karenannya kita tidak boleh meremehkannya. Dari sahabat Abu Hurairah RA, bahwa sesungghunya Rasulullah SAW bersabda :”Sholat lima waktu, dari (sholat) Jum’at ke (sholat) Jum’at serta dari Ramadhan ke Ramadhan semua menjadi penghapus (dosanya) antara keduanya selama ia tidak terlibat dosa besar .” (HR Muslim).
                Bila kita memahamin dan meyakini kebenaran hadist ini, maka pasti kita tidak akan membiarkan satu kalipun sholat lima waktunya terlewatkan. Bahkan dalam hadis yang lain dikatakan bahwa jika seorang muslim khusyu’ dalam sholatnya, maka ia akan diampuni segenap dosanya di masa lalu.
                “Tidak seorangpun yang bilamana tiba waktu sholat fardu lalu ia membaguskan wudu’nya, khusyu’nya, ruku’nya melainkan sholatnya menjadi penebus dosa-dosanya yang telah lampau, selagi ia tidak mengerjakan dosa yang besar. Dan yang demikian berlaku untuk seterusnya” (HR Muslim).
                Syaratnya asal tidak melakukan dosa besar, maka dosa-dosa yang lalunya pasti diampuni Allah swt. Adapun diantara dosa-dosa besarnya adalah seperti dalam salah satu hadist Nabi saw:
                Dari Abu Hurairah RA bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda ;”jauhilah tujuh penyebab bencana”. Para sahabat bertanya: “apa itu Ya Rasulullah?”. Beliau menjawab: “Mempersekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah ta’ala haramkan membunuhnya kecuali dengan alas an yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba’, desersi (lari) dari medan jihad, serta menuduh wanita mu’minah yang memelihara diri sebagai melakukan perbuatan keji” (HR Muslim).
                Untuk menghapus dosa-dosa besar ini tidaklah cukup dengan sholat lima waktu, kita harus melakukan “taubatan Nasuha”. Maka dari itu, kita harus berusaha untuk sekuat tenaga kita menjauhkan diri dari dosa-dosa besar. Dan kita juga tidak boleh membiasakan melakukan dosa-dosa kecil. Dan tentunya kita tetap menjaga dan mendrirkan sholat lima waktu. Insya Allah sholat kita dapat menghapus dosa-dosa kecil kita. Jadi, jangan pernah remehkan sholat lima waktu yang kita jalankan.  Wallahu a’lam bishowab.            




Selasa, 02 Februari 2016

Kedudukan Shalat dalam Islam
Shalat adalah rukun Islam yang kedua dan merupakan kewajiban yang utama setelah seorang menyatakan diri sebagai muslim dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Shalat mempunyai kedudukan yang tinggi dalam Islam. Ada enam kedudukan shalat dalam Islam yang harus kita ketahui, yaitu:
1.       Merupakan gambaran nyata ketundukan dan kepatuhan hamba kepada Allah swt;
Dalam shalat ada gerakan ruku dan sujud. Seorang hamba menundukkan kepala, bahkan seluruh anggota badannya di hadapan Allah SWT. Pada gerakan sujud, bahkan seorang hamba meletakkan dahinya di bumi sebagai bentuk ketundukan dan kepatuhan. Bahkan sujud tidak boleh kita persembahkan kepada seain Allah SWT. Dalam shalat seorang hamba berkomunikasi langsung kepada Allah lewat bacaan dan ayat-ayat al-qur’an.
Dari Ibnu Umar RA dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada keimanan (tidak sempurna atau keimanannya palsu) bagi orang yang tidak amanah, tidak sah shalat tanpa bersuci, dan tidak beragama bagi orang yang tidak shalat. Sesungguhnya shalat dalam agama kedudukannya seperti kedudukan kepala dalam tubuh.” (HR Imam Thabrani).
2.       Ditempatkan sebagai rukun Islam yang kedua setelah dua kalimat syahadat;
Ini membuktikan bahwa shalat merupakan pembuktian dari dua kalimat syahadat yang diucapkan oleh seorang muslim. Jadi setelah seorang menyatakan diri sebagai muslim, maka dia harus melaksanakan shalat untuk pembuktiannya sebagai seorang muslim.
Dari Jabir RA berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda :”Sesungguhnya pembatas antara seseorang dengan syirik dan kufur adalah meninggalkan shalat”. (HR Muslim).
3.       Merupakan amal yang pertama akan dhisab pada hari Kiamat;
Shalat juga akan menentukan hisaban amal yang lain, sebagaimana dijelaskan dalam hadist berikut: dari Abu Hurairah RA berkata: “Rasulullah SAW bersabda; “Sesungguhnya amal yang pertama kali akan dihisab pada hari dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya….” (HR Tirmizi dan Ibnu Majah).
4.       Satu-satunya ibadah yang perintahnya diterima langsung oleh Rasulullah SAW dari Allah SWT melalui peristiwa Isra’ dan Mi’raj tanpa perantara malaikat Jibril seperti pada ibadah lainnya. Ini membuktikan keutamaan shalat dari ibadah lainnya. Pada ibadah lainnya, perintahnya disampaikan wahyu melalui Jibril dimana Nabi berada di bumi.
5.       Salah satu bentuk kasih saying Allah SWT kepada hambanya;
Allah mengetahui bahwa dalam hidup sehari-hari hambanya tidak luput dari perbuatan salah dan lupa. Sekuat apapun hambanya menghindari diri dari dosa, tetapi tak pernah lepas dari dosa dan kesalahan. Oleh karena itu, Allah mewajibkan shalat yang di dalamnya disertai dengan doa-doa, tohroh dan zikir yang menyertainya sebagai cara untuk menghapuskan dosa-dosa kecil yang dilakukan diantara dua waktu shalat. Sedangkan dosa-dosa besar harus dilakukan taubat agar dapat diampuni.
Dari Abu Hurairah RA: bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Shalat lima waktu, dari shalat jum’at ke shalat Jum’at dan dari Ramadhan ke Ramadhan adalah penghapus dosa-dosa di sela-sela jeda antara ibadah-ibadah tersebut apabila meninggalkan dosa-dosa besar.” (HR Imam Muslim).
6.       Dapat mencegah seorang muslim dari perbatan keji dan mungkar yang akan menyengsarakannya baik di dunia maupun di akhirat. Allah swt berfirman, yang artinya ;
“….sesungguhnya shalat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar…” (QS al-ankabut, ayat 45).

Demikianlah, semoga kita terasuk hamba Allah yang senantiasa mendirikan shalat. Amiin.