Belajar Untuk Menghargai Ujian
Dalam
setiap prosess belajar disuatu lembaga pendidikan, kita pasti menemukan ujian yang merupakan salah satu
cara dalam evaluasi. Ujian mutlak diperlukan untuk mengetahui apakah suatu
pelajaran telah dapat diserap dengan baik atau belum. Sikap kita yang baik dalam menghadapi ujian
adalah, bahwa ujian itu untuk belajar , artinya dengan telah melalui ujian
kita dapat tingkatkan belajar lebih dalam lagi. Bukan sebaliknya belajar
untuk ujian, yang ini artinya kita hanya akan belajar kalau akan
menghadapi ujian.
Jangan anggap
ujian sebagai beban yang berat dan menegangkan dan jangan juga menganggap remeh
ujian. Mari kita belajar menghargai
ujian dari sebuah pondok pesantren yang punya nama besar. Di bawah ini beberapa
contoh sikap para santri di sana dalam menghadapi ujian;
1. Sebelum
mereka mengahadapi ujian baik lisan maupun tertulis, yang mereka lakukan
pertama kali adalah meminta doa dari orang tua melalui telepon langsung ke
orang tua. Kita yang setiap hari bersama orang tua mungkin lupa melakukannnya.
Doa orang tua buat mereka sangat penting yang bisa menyebabkan turunnya
keridoan dan pertolongan Allah swt dan salah satu bentuk bakti anak.
2. Banyak
berdoa, menjaga kesehatan dengan makan yang baik dan bergizi dan istirahat yang
cukup juga mereka lakukan untuk menjaga kesehatan agar lebih siap menghadapi
ujian. Jika kebetulan mereka jatuh sakit, mereka tidak mudah menyerah. Selama
masih bisa mengikuti ujian mereka akan terus ikuti ujian sambil istirahat di
atas tempat tidur atau dari rumah sakit sekalipun ujian tetap diikuti. Tidak
adanya ujian susulan di pondok ini membuat mereka sangat menghargai arti dan
nikmat sehat.
3. Belajar
dengan tekun, berusaha untuk memahami materi yang belum dikuasai dengan cara
bertanya dan minta diajarkan pada teman atau guru.
4. Menjunjung
tinggi kejujuran dengan cara tidak menyontek dalam ujian. Ditambah lagi model
ujian di sana yang hanya mengenal bentuk soal uraian dan tidak mengenal bentuk
Pilihan ganda yang memang memudahkan siswa untuk menyontek. Nilai di sana bagus
dan jelek adalah hasil sendiri dan nilai yang objektif dan murni.
Itulah beberapa
pelajaran yang dapat diambil dari menghargai ujian di sebuah pondok pesantren
yang besar. Pantaslah kalau pesantren ini telah menghasilkan alumni yang sukses
diberbagai bidang dari ulama, pengusaha, pimpinan ormas, menteri bahkan ketua
MPR dan duta besar. Mungkin sebentar lagi akan lahir presiden dari alumni
pondiok ini. Pondok yang tahun ini berusia 90 tahun. Pondok ini bernama
Darussalam Gontor di Ponorogo Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar